Konflik Catalan Spanyol dalam Balutan El-Classico

Konflik Catalan Spanyol dalam Balutan El-Classico

Rivalitas antara klub sepak bola Barcelona dan Real Madrid sangat jelas terasa di setiap laga yang bertajuk "El Classico" itu berlangsung. Banyak sekali kejadian tidak biasa yang mewarnai pertandingan antara dua klub besar Spanyol tersebut, yang pastinya menjadi hiburan tersendiri bagi para pecinta sepak bola.

Usut punya usut, rivalitas diantara keduanya bukan hanya sekedar rivalitas di atas lapangan hijau. Banyak orang yang mengatakan, perseteruan antara Real Madrid dan Barcelona merupakan perubahan arena perjuangan politik dalam bentuk olahraga sepak bola. Mengapa bisa?

Mari kita mengintip pada sejarah kedua kota tersebut.


Catalan merupakan julukan bagi warga yang mendiami Catalonia, wilayah yang berbatasan dengan Perancis bagian selatan, Laut Mediterania di sebelah timur serta wilayah Spanyol Aragon dan Valencia di barat. Catalonia terdiri dari empat subprovinsi, yakni Barcelona, Girona, Lleida dan Tarragona.

Bangsa Catalan tidak pernah merasa diri mereka sebagai bagian dari Spanyol. Kerajaan Spanyol menaklukkan wilayah Catalonia pada 1714. Sejak itu, selama tiga abad rakyat Catalan terus berjuang untuk memisahkan diri dan menjadi bangsa sendiri.

Upaya melepaskan diri dari Spanyol bahkan menjadi pemicu perang saudara pada 1930. Seusai perang saudara, diktator Jenderal Francisco Franco yang berkuasa melarang semua budaya dan bahasa Catalan. Mengucapkan bahasa dan budaya Catalan di tempat umum ditetapkan sebagai tindakan illegal. Singkat kata, nasionalisme di Catalan diberangus habis.

Barcelona, merupakan ibukota provinsi Catalonia, yang juga merupakan kota terbesar kedua di Spanyol setelah Madrid. Sebagian besar dari mereka berasal dari bangsa Catalan dan Basque. Ketika Franco berkuasa, ia melarang penggunaan bendera dan bahasa daerah Catalan. Barcelona kemudian menjadi tempat dimana orang-orang Catalan dapat berkumpul dan berbicara dengan bahasa daerah mereka. Hal ini membuat Franco geram.

Franco kemudian bertindak lebih brutal. Pada tahun 1936, Presiden Barcelona Joseph Sunol tewas dibunuh oleh pihak militer. Tahun 1938, sebuah bom dijatuhkan di FC Barcelona Social Club atas perintah Franco. Di atas lapangan, Barcelona dipaksa untuk mengalah dari Real Madrid pada tahun 1941. Franco saat itu begitu mengagungkan Madrid saat itu. Barcelona akhirnya kalah 1-11.

Sejak saat itu, Barcelona akhirnya mejadi simbol perlawanan Catalonia terhadap Franco dan Spanyol. Selain Barcelona ada juga klub Athletico Bilbao dan Espanyol. Bilbao bahkan tetap memakai pemain asli Basque, meski akhirnya tidak memiliki prestasi sementereng Barca. Kalau saja mereka berhasil memisahkan diri dari Spanyol, bukan tidak mungkin yang akan menjadi juara dunia adalah Catalan, bukan Spanyol. Sampai sekarang, Catalan, cukup puas menjadi tim nasional untuk pertandingan-pertandingan persahabatan.

Nasib bangsa Catalan membaik sejak Spanyol menganut sistem demokrasi pada 1977 setelah kematian Franco. Catalonia pun memperoleh status otonomi pada 1979. Namun pemberian itu tidak serta-merta meredam gerakan-gerakan untuk memisahkan diri. Penyebabnya ketidakpuasan terhadap kebijakan pemerintah terus berlangsung. Pemerintah Spanyol dinilai mengabaikan hak-hak bangsa Catalan.

Gerakan memisahkan diri bangsa Catalan juga merebak akibat gelombang nasionalisme Spanyol. Nasionailsme tersebut tumbuh ketika parlemen Catalonia meloloskan undang-undang otonomi lebih luas pada 2006, partai politik dan media Spanyol melancarkan kampanye anti-Catalan. Kampanye itu memicu gelombang emosi bangsa Catalan. 

Bersamaan dengan meningkatnya gerakan-gerakan prokemerdekaan, Catalan mulai menunjukkan perbedaan dengan Spanyol. Misalnya, Catalonia menjadi wilayah pertama di Spanyol yang melarang adu banteng. Sekolah di Catalan menggunakan bahasa pengantar Catalan, sedangkan bahasa Spanyol menjadi bahasa pengantar kedua.

Sampai kapan konflik ini akan terus berlangsung? Tentu saja kita tidak akan tahu. Tapi yang jelas, konflik ini akan semakin membuat pertandingan antara Real Madrid vs Barcelona semakin menarik untuk disaksikan. Ibarat kata, konflik Catalan dengan Spanyol layaknya bumbu penyedap yang akan sangat terasa di setiap pertandingan El Classico.




Sumber :

http://jejaktamboen.blogspot.com/2013/05/sejarah-konflik-bangsa-catalan-dengan-spanyol.html

http://elsaonline.com/?p=30

0 komentar:

Posting Komentar

Next PostPosting Lebih Baru Previous PostPosting Lama Beranda